Metode Ilmiah dan Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Lain
Sosiologi mengenal dua macam metode ilmiah, yakni metode kualitatif dan kuantitatif.
1. Metode kualitatif mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan penilaian terhadap data yang diperoleh. Metode ini dipakai apabila subjek penelitian tidak dapat terukur.
2. Metode kuantitatif mengutamakan keterangan berdasarkan angka-angka atau gejala-gejala yang diukur dengan skala, indeks, tabel, atau uji statistik.
Sementara itu, langkah-langkah utama dalam sebuah penelitian sosiologi adalah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi masalah.
2. Merumuskan masalah dan menentukan ruang lingkup penelitian.
3. Merumuskan hipotesis yang relevan dengan masalah yang diajukan.
4. Memilih metode pengumpulan data.
5. Mengumpulkan data.
6. Menafsirkan data.
7. Membuat kesimpulan.
Metode-metode di atas dapat dijadikan acuan untuk mengkaji gejala sosial yang terdapat di masyarakat, sehingga melalui pengamatan yang seksama anda telah melakukan penelitian secara sederhana. Anda akan memahami bagaimana kondisi masyarakat setelah Anda melakukan penelitian melalui pengamatan, observasi, wawancara, dan sebagainya.
Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Lain
Seorang sosiolog sama seperti psikolog, antropolog, ilmuwan politik, ahli ekonomi, dan ilmuwan sosial lainnya, mempelajari perilaku sosial dan perubahan sosial. (Andersen, 2007). Perbedaan antara sosiologi dan disiplin ilmu lainnya tidak dalam topik yang masing-masing penelitian, tetapi dalam perspektif disiplin masing-masing terhadap objek kajiannya. Psikolog, misalnya, melakukan analisis perilaku individu. Sementara itu, unit analisis seorang sosiolog adalah masyarakat. Orang cenderung berpikir perilaku seseorang selalu berasal dari kepribadian dan motivasi yang berbeda. Dari sudut pandang sosiologis, penjelasan psikologis tidak salah, hanya kurang lengkap. Sosiolog menjelaskan bahwa perilaku masyarakat timbul tidak hanya dipengaruhi oleh motif dan sikap internal seseorang, tetapi juga dari konteks sosial di mana orang hidup.
Seorang sosiolog juga belajar budaya seperti seorang antropolog. Antropologi adalah studi tentang budaya manusia. Seorang antropolog melihat budaya sebagai dasar bagi masyarakat, mempelajari bagaimana orang hidup dalam budaya yang berbeda dan bagaimana budaya berkembang.Sementara itu, seorang sosiolog melihatnya sebagai bagian dari sistem sosial lainnya yang bersama-sama membentuk masyarakat. Umumnya, sosiolog lebih cenderung untuk mempelajari budaya yang jauh dan terpencil. Seorang sosiolog tertarik pada semua lembaga sosial yang ada di masyarakat. Sementara itu, Ilmuwan politik dan ekonom mempelajari lembaga sosial tertentu yang membentuk perilaku politik dan ekonomi masing-masing. Ilmu politik adalah studi tentang politik, termasuk perilaku politik, filsafat politik, dan organisasi pemerintah dan partai politik. Ekonomi mendalami produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa.
Sosiologi berbeda dengan sejarah. Sosiologi memperhatikan proses kemasyarakatan yang timbul dari hubungan antarmanusia dalam situasi berbeda. Sementara itu, sejarah mengamati berbagai kejadian atau peristiwa yang dialami manusia pada masa silam dan mencari hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut.
Dalam penelitiannya, sosiologi sama seperti ilmu sosial yang lain juga menggunakan angka-angka matematis, seperti data statistik, sebagai salah satu alat analisis.
Comments
Post a Comment