PENDIDIKAN KARAKTER PADA MASA PENDEMI COVID-19 MELALUI PJJ PADA SISWA-SISWI MAN 4 BOYOLALI
Abstrak
Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan yang cukup besar ke dalam seluruh aspek kehidupan, terutama pada aspek pendidikan. Sistem pendidikan yang mengalami perubahan akibat adanya pandemi Covid-19 mempengaruhi penanaman pendidikan karakter pada peserta didik. Di mana pendidikan karakter merupakan suatu hal yang sangat penting untuk membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik untuk menjadi pribadi yang positif, berakhlakul karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab. MAN 4 Boyolali merupakan sebuah sekolah tingkat menengah atas menciptakan beberapa strategi untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada peserta didik melalui pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara dengan objek penelitian yang bersangkutan. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa strategi yang diambil oleh guru MAN 4 Boyolali dalam menanam, membentuk, dan menguatkan nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik melalui pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19.
Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, dan Pandemi
Abstract
The Covid-19 pandemic has brought significant changes in all aspects of life, especially in the aspect of education. The education system which has undergone changes due to the Covid-19 pandemic has affected the cultivation of character education in students. Where character education is a very important thing to form and build patterns of thought, attitudes, and behavior of students to become a positive person, have good morals, have a noble spirit, and be responsible. MAN 4 Boyolali is a high school level that creates several strategies to instill the values of character education in students through distance learning during the Covid-19 pandemic. This study uses qualitative research methods using observation and interview techniques with the object of research concerned. The results of this study indicate several strategies taken by MAN 4 Boyolali teachers in planting, shaping, and strengthening the values of character education in students through distance learning during the Covid-19 pandemic.
Keywords: Education, Character, and Pandemic.
PENDAHULUAN
Corona Virus Disease atau yang biasa disebut dengan Covid-19 merupakan sebuah wabah yang tengah melanda hampir seluruh negara yang ada di dunia termasuk Indonesia. Adanya wabah Covid-19 disebabkan oleh munculnya virus jenis baru yang bernama Novel Coronavirus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Bulan November tahun 2019 (WHO, 2020). Virus Corona menyerang sistem pernapasan manusia dan bisa menyebabkan kematian, oleh karena itu virus ini dianggap sangat berbahaya. Selain itu, Virus Corona juga cepat sekali menular dari satu orang ke orang lain.
Covid-19 membawa dampak yang begitu besar terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan lain-lain. Dengan adanya Covid-19 pemerintah berupaya untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona melalui beberapa kebijakan-kebijakan baru, yaitu berupa pembatasan sosial berskala besar dengan bekerja dari rumah serta belajar dari rumah. Tentu saja kebijakan-kebijakan tersebut membawa perubahan yang cukup besar ke dalam kehidupan masyarakat.
Belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh menjadi suatu hal yang baru bagi sebagian para peserta didik yang ada di Indonesia. Tentu saja kebijakan baru tersebut tidak mudah dilakukan oleh guru dan peserta didik itu sendiri karena metode pembelajaran ini sangat berbeda dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka. Melalui pembelajaran jarak jauh, interaksi antara guru dan peserta didik menjadi terbatas sehingga komunikasi yang terjalin juga sangat terbatas. Tentu saja pembelajaran jarak jauh ini memiliki kelebihan dan kekurangan, dimana kelebihannya adalah peserta didik akan mempunyai waktu yang fleksibel dalam belajar dan lebih leluasa untuk mendapatkan materi pembelajarannya melalui internet. Namun, kekurangannya adalah peserta didik tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan guru dan teman-temannya sehingga akan mempengaruhi emosional peserta didik itu sendiri.
Perubahan model pembelajaran selama pandemi Covid-19 merupakan sebuah tuntutan yang harus dijalankan supaya para peserta didik mendapatkan haknya dalam menerima materi dan kontrol perilaku sosial untuk pemenuhan penilaian secara kognitif, afektif, dan psikomotorik (Purnomo dkk, 2020). Saat melakukan pembelajaran jarak jauh, kebanyakan dari guru hanya menekankan pada proses pembelajaran yang efektif tanpa memperhatikan pendidikan karakter yang tidak terlepas dari sikap dan perilaku peserta didik. Menurut Frye, pendidikan karakter merupakan upaya untuk membantu seseorang supaya mengerti, peduli, dan berbuat sesuai dengan nilai-nilai etik (Yaumi, M. 2016). Melalui pendidikan karakter, peserta didik diharapkan mampu secara mandiri untuk meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasikan, serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari (Mulyasa dalam Ramdhani, 2014).
MAN 4 Boyolali merupakan sebuah madrasah atau sekolah yang berada di bawah naungan kementrian agama. Program utama dari sekolah ini adalah pembentukan karakter dan moral para peserta didik yang saat ini dianggap sedang mengalami kemerosotan. Tujuan dari program tersebut telah tertuang pada visi MAN 4 Boyolali yang berbunyi “Terwujudnya madrasah yang berkualitas, unggul dalam IPTEK serta terbentuknya jiwa mandiri yang berakhlakul karimah”. Untuk mendukung penguatan karakter pada peserta didik sekolah ini mengadakan beberapa program, diantaranya adalah adanya berbagai macam ekstra kurikuler dan kegiatan tadarus setiap hari Jumat pagi sebelum pelajaran dimulai. Akan tetapi, di sini yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana strategi pembelajaran jarak jauh saat pandemi yang tetap memperhatikan pendidikan karakter para peserta didik. Oleh karena itu, peneliti akan meneliti bagaimana implementasi pendidikan karakter pada peserta didik saat wabah Covid-19, mengingat pendidikan karakter sebagai upaya untuk mengembangkan dan menguatkan karakter peserta didik inilah yang sedang menjadi fokus pendidikan pada MAN 4 Boyolali.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang telah dipilih sesuai dengan karakteristik dari obyek penelitian. Metode penelitian ini merupakan sebuah metode riset yang sifatnya deskriptif, menggunakan analisis, mengacu pada data, dan memanfaatkan teori yang ada. Metode penelitian kualitatif bersifat subjektif dari sudut pandang partisipan secara deskriptif sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan. Penelitian kualitatif digunakan pada kondisi yang alamiah dan bersifat penemuan.
Penelitian dilakukan di MAN 4 Boyolali yang terletak di Dusun Klencong, Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. Fokus utama penelitian ini adalah mengkaji strategi pembelajaran jarak jauh yang dilakukan oleh MAN 4 Boyolali selama pandemi Covid-19 yang tetap memperhatikan pendidikan karakter pada peserta didik.
Sumber data penelitian diperoleh melalui sumber data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara dan observasi lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 22-24 Oktober 2020 di MAN 4 Boyolali. Data wawancara diperoleh dengan melakukan sesi wawancara kepada subjek penelitian. Subjek penelitian ini melibatkan total 5 informan, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling, dan guru sosiologi. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui arsip sekolah, buku, dan literatur yang memiliki kesamaan fokus dengan penelitian ini. Keabsahan data diuji menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber dari hasil wawancara dan observasi dengan informan. Hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan konsep pendidikan karakter.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil MAN 4 Boyolali
Madrasah Aliyah Negeri 4 Boyolali merupakan sebuah sekolah tingkat menengah atas yang berada di bawah naungan kementrian agama yang terletak di Dusun Klencong, Desa Pengkol, Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali. MAN 4 Boyolali berdiri sejak tahun 2003 yang sampai saat ini memiliki 403 peserta didik dan dengan sekolah yang berakreditasi A (http://emispendis.kemenag.go.id/emis_madrasah/). MAN 4 Boyolali tidak hanya mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan juga menitik beratkan pada landasan iman dan taqwa yang kuat.
Tenaga pendidik di MAN 4 Boyolali adalah guru-guru yang ahli dibidangnya, dimana seluruh guru di MAN 4 Boyolali merupakan lulusan S1 dan S2 dari UGM, UNS, UMS, STAIN, UNNES, IAIN, dan lain-lain. Keberadaan tenaga pendidik yang berkompeten didukung pula oleh tenaga kependidikan atau tata usaha yang mumpuni sehingga proses penyelenggaraan madrasah dan pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Sebagai sebuah madrasah yang sejajar dengan sekolah menengah tingkat atas, MAN 4 Boyolali mengajarkan kepada peserta didik tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai dengan perkembangan jaman dan kurikulum yang berlaku di Indonesia sehingga para peserta didik nantinya tidak akan tertinggal dari peserta didik dari sekolah atau madrasah lain. MAN 4 Boyolali juga memberikan dasar yang kuat kepada peserta didik untuk bisa mengarungi kehidupan yang menantang di masa depan melalui landasan iman dan taqwa.
Visi dari MAN 4 Boyolali adalah “Terwujudnya madrasah yang berkualitas, unggul dalam IPTEK serta terbentuknya jiwa mandiri yang berakhlakul karimah” sedangkan Misi MAN 4 Boyolali adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama islam dan tata nilai yang berlaku.
- Mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dan profesional.
- Mewujudkan peserta didik yang islami, sehat jasmani dan rohani, cerdas, terampil, dan berpotensi.
Tujuan dari MAN 4 Boyolali adalah menjadikan peserta didik supaya memahami agama dan IPTEK serta mengamalkannya ke dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan peserta didik yang cinta tanah air dan berkepribadian Indonesia, serta menjadikan peserta didik yang berbudaya islami. Kemudian seperti sekolah pada umumnya, MAN 4 Boyolali juga memiliki beberapa ekstrakurikuler yang dimanfaatkan untuk membentuk dan memperkuat karakter para peserta didiknya, diantaranya adalah pramuka, paskibra, PKS, PMR, musik, rebana, bela diri, olahraga, dll.
Fokus pendidikan di MAN 4 Boyolali adalah terkait dengan pembentukan, penguatan, dan pengembangan karakter para peserta didik karena karakter merupakan sebuah hal yang sangat penting untuk membekali peserta didik dalam menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Motto dari MAN 4 Boyolali adalah “Madrasah hebat dan bermartabat! Siap dipimpin dan siap memimpin”. Motto tersebut sudah cukup untuk menggambarkan pentingnya pendidikan karakter untuk membentuk peserta didik yang akan dipimpin dan memimpin di masa yang akan datang.
Pendidikan Karakter Saat Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 membawa dampak dan perubahan yang tidak direncanakan ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah perubahan dalam aspek pendidikan. Perubahan yang terjadi akibat pandemi Covid-19 pada aspek pendidikan yaitu terjadi pada sistem pendidikannya. Dimana pada sebelum terjadi pandemi Covid-19, aktivitas pendidikan pada kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka di sekolah masing-masing. Namun, semenjak terjadinya pandemi Covid-19 kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online melalui media yang telah disepakati oleh guru dengan peserta didik di rumah masing-masing. Tentu saja hal tersebut cukup sulit dihadapi karena para guru dan peserta didik tanpa persiapan harus segera beradaptasi dengan kondisi tersebut.
MAN 4 Boyolali merupakan salah satu dari sekian banyak sekolah yang ada di Indonesia yang juga harus memperbarui sistem pendidikannya karena adanya pandemi Covid-19. Strategi pembelajaran yang dilakukan oleh MAN 4 Boyolali disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan dari peserta didik. Masing-masing guru memiliki cara tersendiri dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Media yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar adalah Whatsapp Group, Zoom, Google Meet, Google Form, Google Classroom, Youtube, dan Blog. Kemudian Youtube dan Blog juga dibuat oleh beberapa guru dan dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempermudah kegiatan belajar para peserta didik.
Dalam proses pembelajarannya, guru tetap mengajar dengan menggunakan pedoman dari Rancangan Perangkat Pembelajaran (RPP) yang dibuat secara efektif dan efisien dengan memperhatikan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik walaupun kegiatan belajar mengajar tidak berjalan seperti biasanya. Selain itu, waktu yang digunakan dalam aktivitas kegiatan belajar mengajar saat pandemi menjadi sangat fleksibel karena dilakukan secara online. Dalam melakukan aktivitas kegiatan belajar mengajar secara online selama pandemi Covid-19, guru memaksimalkan interaksi dengan para peserta didik. Setiap guru memiliki model pembelajaran masing-masing yang akan diterapkan selama kegiatan pembelajaran dilakukan secara online supaya para peserta didik tidak merasa bosan dengan aktivitas pembelajaran yang dilakukan.
Selain memperhatikan kualitas dalam memberikan materi kepada peserta didik, MAN 4 Boyolali juga memperhatikan penanaman pendidikan karakter di masa pandemi karena selama pembelajaran dilakukan secara jarak jauh, pendidikan karakter mengalami perubahan dalam strategi pengimplementasiannya. Pendidikan karakter merupakan salah satu tujuan penting dari pendidikan nasional Indonesia. Pendidikan tidak hanya berfungsi untuk mencerdaskan peserta didik secara intelektual, namun melalui pendidikan juga harus mampu mencetak generasi yang bermoral dan berkarakter sesuai dengan nilai, norma, dan ajaran agama. Saat ini persoalan moralitas akibat krisis karakter marak terjadi dikalangan remaja. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus menjadi prioritas dalam membentuk kepribadian peserta didik.
Dalam pembentukan karakter, guru memiliki peran yang sangat penting untuk mewujudkannya. Guru bertanggung jawab untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan karakter peserta didik. Proses penanaman nilai-nilai karakter dapat dilakukan seiring dengan aktivitas pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Akan tetapi semenjak terjadinya pandemi Covid-19, pendidikan karakter pada peserta didik menjadi sedikit terabaikan.
Pendidikan karakter yang menjadi perhatian dari MAN 4 Boyolali ditanamkan dengan semaksimal mungkin melalui aktivitas kegiatan belajar mengajar, program madrasah, dan ekstrakurikuler. Adanya penanaman pendidikan karakter di sekolah diharapkan dapat membantu para peserta didik supaya menjadi pribadi yang lebih baik dan memiliki kualitas. Sebelum adanya pandemi Covid-19, guru di MAN 4 Boyolali bisa mengawasi secara langsung mengenai nilai pendidikan karakter yang ditanamkan kepada peserta didik. Namun, semenjak adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online di rumah masin-masing membuat para guru harus mempunyai strategi yang baru untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada peserta didik.
Strategi yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik saat pandemi adalah dengan melalui penilaian menggunakan kotak daily activity yang harus terus diisi oleh para peserta didik. Di dalam kotak daily activity tersebut berisi tentang berbagai macam aktivitas yang harus dijalankan oleh peserta didik berdasarkan pada nilai-nilai karakter. Nilai-nilai karakter yang ingin ditanamkan oleh guru kepada peserta didik adalah sebagai berikut:
Religius: Peserta didik harus menjalankan sholat wajib 5 waktu, membaca asmahul husna sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, dan pada hari jumat sebelum pelajaran dimulai wajib membaca satu halaman ayat suci Al-Qur’an.
Jujur: Peserta didik harus jujur mengenai apa yang dituliskan ke dalam kotak tersebut berdasarkan dengan apa yang sudah dikerjakan. Mengingat di sini guru tidak bisa mengetahui apakah peserta didik benar-benar melakukannya ataupun tidak. Oleh karena itu dibutuhkan nilai kejujuran dari setiap para peserta didik.
Toleransi: Saat kegiatan diskusi dilaksanakan, para peserta didik harus bisa menghargai pendapat teman-temannya yang berbeda-beda.
Disiplin: Penanaman nilai karakter disiplin diukur dari waktu kehadiran peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan waktu peserta didik mengumpulkan tugas. Bagi peserta didik yang terlambat mengumpulkan tugas, mereka akan diberikan tugas tambahan sebagai sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh para peserta didik.
Kreatif: Dalam mata pelajaran prakarya, guru membantu peserta didik untuk membentuk ide-ide kreatif yang akan dituangkan ke dalam sebuah karya yang wajib diselesaikan oleh peserta didik yang tentu saja sesuai dengan kompetensi dasar yang berlaku.
Mandiri: Selama pandemi Covid-19 peserta didik dituntut untuk mandiri dalam segala hal, terutama dalam hal memahami materi yang diberikan oleh guru karena terbatasnya interaksi antara guru dengan peserta didik. Selain itu, peserta didik dalam mengerjakan tugas cenderung tidak mendapatkan bantuan dari guru atau teman dalam menyelesaikannya sehingga apapun masalah yang dihadapi terkait dengan materi yang diberikan oleh guru harus diselesaikan sendiri. Hal tersebut akhirnya membantu para peserta didik untuk mandiri dan tidak terus bergantung ataupun mengandalkan orang lain.
Komunikatif: Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara online membuat para guru harus mempunyai strategi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar supaya menjadi interaktif. Di sini guru terus memantik kegiatan diskusi untuk melatih para peserta didik supaya menjadi lebih komunikatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
Tanggung jawab: Peserta didik harus bertanggung jawab mengenai tugas yang telah diberikan oleh guru. Selain itu, peserta didik juga harus bisa bertanggung jawab mengani apa yang dikerjakan dan apa yang dituliskan ke dalam kotak daily activity.
Nilai-nilai pendidikan karakter, seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kreatif, mandiri, komunikatif, dan tanggung jawab terus ditanamkan oleh guru kepada peserta didik, baik saat sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh maupun saat kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh. Namun, penanaman nilai-nilai pendidikan karakter yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh mengalami perubahan, yaitu berupa pemberian tugas dengan menggunakan kotak daily activity seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui kotak daily activity tersebut, guru terus berupaya untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai nilai kejujuran karena berjalan atau tidaknya penanaman nilai-nilai pendidikan karakter dengan menggunakan daily activity didasari oleh nilai kejujuran dari para peserta didik dalam melaksanakannya.
Pemahaman mengenai nilai kejujuran sering didapatkan oleh peserta didik melalui mata pelajaran agama yang ada di sekolah, mengingat ada banyak sekali mata pelajaran yang berbasis keagamaan di madrasah aliyah, seperti mata pelajaran aqidah akhlak, qur’an hadist, sejarah kebudayaan islam, tafsir, dan fiqih. Dalam beberapa mata pelajaran berbasis agama tersebut mengajarkan banyak sekali nilai-nilai moral yang harus dimiliki seorang muslim, salah satunya adalah nilai kejujuran. Dalam mata pelajaran akidah akhlak yang membahas tentang akhlak seorang muslim pastinya tidak terlepas dari sifat kejujuran, hal tersebut didukung oleh larangan berbohong untuk seorang muslim yang sudah tertulis di dalam Al-Qur’an dan hadist. Begitu juga yang lainnya, nilai kejujuran terus ditanamkan kepada peserta didik melalui pelajaran fiqih dan sejarah kebudayaan islam, di mana fiqih membahas tentang hukum sedangkan sejarah kebudayaan islam akan dicerminkan melalui sifat-sifat mulia nabi, sahabat nabi, dan para khulafaurrasyidin.
Ajaran-ajaran mengenai nilai-nilai kejujuran diharapkan mampu mendukung berjalannya penanaman nilai-nilai karakter yang lainnya saat pembelajaran dilakukan secara online. Bermacam-macam tugas yang diberikan oleh guru kepada peserta didik melalui kotak daily activity yang didalamnya secara tidak langsung mengajarkan nilai-nilai pendidikan karakter merupakan sebuah upaya dan strategi yang dilakukan oleh MAN 4 Boyolali untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik. Selain nilai kejujuran, guru juga melihat perkembangan penanaman nilai-nilai karakter yang lainnya secara langsung, misalnya nilai-nilai karakter disiplin, tanggung jawab, toleransi, komunikatif, dan kreatif bisa dilihat oleh guru saat kegaiatan belajar mengajar berlangsung. Selain itu, guru juga bisa melihat secara langsung perkembangan penanaman nilai-nilai karakter saat bertemu dengan peserta didik ketika peserta didik mengumpulkan tugas di sekolah.
Nilai-nilai pendidikan karakter terus ditanamkan oleh para guru kepada para peserta didik selama proses pembelajaran supaya tujuan dari pendidikan karakter dapat terwujud. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membentuk dan menguatkan karakter peserta didik, namun guru harus memilih cara yang efektif dan efisien dalam menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik yang disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan para peserta didik. Pendidikan karakter selama pandemi terus diperhatikan oleh para guru MAN 4 Boyolali karena melalui pendidikan karakter dapat membentuk peserta didik menjadi pribadi yang positif, berakhlakul karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab dengan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik (Haryati, 2017).
Hambatan Dalam Pengimplementasian Pendidikan Karakter Saat Pandemi Covid-19
Pendidikan karakter juga terkena dampak akibat adanya wabah Covid-19 karena aktivitas belajar mengajar yang dilakukan secara jarak jauh. Ada dua dampak negatif bagi pendidikan karakter yang terjadi akibat pembelajaran jarak jauh yang dilakukan selama pandemi Covid-19, yaitu:
- Peserta didik kehilangan role model dan sosok yang menjadi panutan yaitu seorang guru
- Penggunaan teknologi digital tidak mampu menjamin peserta didik aman dari konten-konten negatif. Saat di sekolah, guru menjadi role model bagi para peserta didik untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter. Di sini guru senantiasa menunjukkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai-nilai ajaran agama sehingga dapat ditiru oleh para peserta didik. Namun semenjak kegiatan belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh, intensitas pertemuan guru dengan peserta didik menjadi berkurang dan interaksi hanya dilakukan melalui dunia maya. Hal tersebut menyebabkan kedekatan batin antara guru dengan peserta didik yang terjalin melalui bimbingan, arahan, dan tauladan tidak berjalan seperti biasanya. Kemudian, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan melalui jaringan internet tidak selalu menjamin peserta didik aman dari pengaruh negatif dunia digital. Semua hal yang tersedia di internet bisa saja membentuk karakter peserta didik menjadi pribadi yang konsumtif, minim kreativitas, malas berinovasi, dan selalu ingin mendapatkan segala sesuatu dengan cara yang instan. Selain itu, peserta didik cenderung menjadi malas berpikir dan tidak maksimal dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Kemudian, ada beberapa hambatan dalam pengimplementasian pendidikan karakter melalui pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19, yaitu sebagai berikut:
Guru tidak bisa mengontrol secara langsung tentang penanaman nilai-nilai pendidikan karakter yang ditanamkan
Selama kegiatan pembelajaran dilakukan secara online, guru tidak bisa mengontrol atau melihat secara langsung mengenai sejauh mana nilai-nilai dalam pendidikan karakter tertanamkan kepada peserta didik. Walaupun para guru memberikan kotak daily activity kepada peserta didik, namun guru tidak bisa memastikan secara langsung apakah peserta didik benar-benar mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru atau tidak. Tentu saja dalam hal penanaman nilai-nilai pendidikan karakter secara jarak jauh berbeda dengan secara tatap muka karena pada saat tatap muka, guru benar-benar bisa memastikan penanaman nilai-nilai pendidikan karakter pada peserta didik.
Semakin dekat dengan gadget, peserta didik cenderung tidak memperhatikan pendidikan karakter
Peserta didik membutuhkan gadget untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar secara online, namun seringkali peserta didik menyalahgunakan gadget tersebut. Peserta didik banyak yang berbohong kepada orang tuanya saat menggunakan gadget, mereka mengaku menggunakan gadget untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun, yang terjadi adalah mereka menggunakan gadget untuk bermain game. Selain itu, para peserta didik yang tidak bisa menyaring informasi yang didapatkan dari internet akan terpapar oleh hal-hal negatif yang bisa berpengaruh pada karakter dan moralitas peserta didik.
Selama pembelajaran di lakukan di rumah, guru tidak mengetahui dengan siapa peserta didik bergaul
Teman menjadi seseorang yang sangat berpengaruh dalam penanaman pendidikan karakter pada peserta didik. Seseorang yang tidak bisa memilih teman akan terbawa oleh karakter negatif dari temannya tersebut. Di sini selama kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online, para guru tidak bisa mengetahui dengan siapa peserta didik bergaul sehingga bagaimana karakter yang akan terbentuk karena pergaulan pun guru tidak bisa memastikannya.
Orang tua tidak memperhatikan pendidikan karakter pada anak
Para orang tua, khususnya yang memiliki anak tingkat SMA cenderung tidak memperhatikan anak. Para orang tua terlalu percaya dengan apa yang dilakukan oleh anak dan membiarkannya. Padahal tanpa kontrol dari orang tua juga bisa berpengaruh pada karakter anak.
Dampak dan hambatan dalam pendidikan karakter akibat pandemi Covid-19 harus bisa diselesaikan oleh pemerintah, guru, dan orang tua karena pendidikan karakter sangat berpengaruh ke dalam kepribadian peserta didik. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam penanaman pendidikan karakter selama pandemi adalah guru harus bekerjasama dengan para orang tua supaya lebih memperhatikan karakter anak. Dengan adanya kerjasama tersebut guru bisa lebih dalam saat mengevaluasi penanaman pendidikan karakter pada peserta didik sehingga pendidikan karakter dapat terlaksana sesuai dengan harapan yang sudah direncanakan.
SIMPULAN
Wabah Covid-19 membawa pengaruh dan perubahan yang begitu besar ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia, yaitu dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan. Sistem pendidikan yang mengalami perubahan akibat dari adanya pandemi Covid-19 berpengaruh pada penanaman pendidikan karakter peserta didik. Padahal pendidikan karakter harus tetap bisa dilaksanakan dengan baik supaya dapat membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku peserta didik untuk menjadi pribadi yang positif, berakhlakul karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab.
MAN 4 Boyolali melakukan berbagai cara untuk dapat menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik walaupun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online. Cara yang ditempuh untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik adalah dengan memberikan kotak daily activity kepada peserta didik yang berisi tentang pekerjaan yang harus dilakukan oleh peserta didik yang mencerminkan nilai-nilai dari pendidikan karakter. Walaupun dalam penanaman pendidikan karakter tidak selalu berjalan sesuai dengan harapan, di sini guru berusaha untuk bekerjasama dengan orang tua peserta didik supaya penanaman nilai-nilai karakter peserta didik dapat terwujud sesuai dengan harapan yang telah direncanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Haryati, S. 2017. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013. Magelang: UNTIDAR.
Purnomo, Firman, Tumin dkk. 2020. Pendidikan Karakter Islami pada Online Class Management di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Tarbiyatuna. Vol 11(1) 91-100.
Ramdhani, M.A. 2014. Lingkungan Pendidikan dalam Implementasi Pendidikan Karakter. Jurnal Pendidikan Universitas Garut 8(1) 28-37.
World Health Organization. (2020). Coronavirus Diseas 2019 (COVID-19). Situation Report-85 World Health Organization. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/situation-reports. Diakses 2 November 2020.
Yaumi, M. 2016. Pendidikan Karakter: Landasan, Pilar & Implementasi. Jakarta: Prenadamedia Group.
Comments
Post a Comment